Gentala Arasy Jambi
Latar Belakang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4ekfao8RwfVb3arH2_MwSDZdukn66OWpLS_Q8CCaGxUF6pp5IM2MMktAZYyi2UnEFBbIF28jMGM7VQCwF-X1aL3CnjKs1hL4KbbP4abRnzg8JucDouhG3K-zBzOf-t8kiangYrTTs0Z3/s320/S__5906451.jpg)
Sebelum
adanya gentala arasy (Genah Tanah Lahir Abdurrahman
Sayoeti)
kota jambi belum memiliki bangunan yang
menjadi identitas khas kota jambi dari
kota-kota lain maka dari itu gubenur jambi, DRS.H. Hasan Basri Agus MM
mendirikan jembatan dan menara gentala arasy. Jembatan gentala didirikan pada
tahun 2012 yang diresmikan oleh bapak jusuf kalla pada 28 Maret 2015.
Sebenarnya namanya bukan
jembatan gentala melainkan jembatan pedestrian tetapi masyarakat Jambi
kebanyakan menyebutnya jembatan gentala. Ada dua tipe yang ada di lokasi ini
yaitu menara gentala arasy dan jembata pedestrian. Gentala arasy bercorak islam
dengan panjang 530 meter dan lebar 4,9 meter dengan bentuk seperti huruf
s. gentala arasy memiliki arti
memancarkan suara dari ketinggian, yang mana di menara tersebut terdapat adanya
jam yang akan bebunyi ketika memasuki waktu shalat. Ketika memasuki waktu
sholat, jam tersebut akan berbunyi
serentak dengan adzan yang dikumandangkan dari Masjid Agung Afalah.
Fungsi Jembatan Gentala Arasy
- Sebagai media penyebrangan yang hanya diperuntukan untuk orang bukan kendaraan
- Sebagai identitas atau ciri khas kota jambi
- Sebagai objek wisata di kota Jambi yang mana dibawahnya terdapat sungai batang hari
Proses pembangunan gentala arasy
Pembanguan gentala arasy memerlukan waktu yang cukup lama
yaitu dari 2012 hingga 2014. Pada proses pembangunan ini menghabiskan dana hampir
90 miliar. Hambatan yang terjadi pada proses pembangunan ini adalah sikap dari
DPRD kota yang menghambat relokasi pasar Angso Duo itu. Menurutnya,
harusnya rencana pembangunan itu jangan dihambat lagi. ‘‘Saya meminta
pengertian semua pihak. Janganlah kita negatif thinking. Inikan untuk kebaikan
Kota Jambi,’‘ katanya kepada sejumlah wartawan, kemarin.
(sumber : http://www.jambiekspresnews.com)selain
Jembatan ini dibangun diatas sungai batang hari yang mana memiliki tantangan
tersendiri dalam proses pembangunannya. Jembatan ini didesain dengan cable
stayed atau jembatan dengan kabel penahan, dimana ada dua tiang penahan kabel
dengan ketinggian 84 meter dan untuk menahan lantai jembatan sepanjang dua kali
154 meter, ebar lantai jembatan 4,5 meter dan panjang total dari jembatan ini
532 meter dengan ketinggian 14 meter dari permukaan air
Dampak sebelum ada
jembatan gentala arasy
Gentala arasy memiliki
pengaruh yang besar terhadap masyarakat jambi dan pemerintahan kota jambi hal
itu terbukti dari keadaan sekitar daerah gentala, sebelum dibangunnya jembatan
tersebut masyarakat jambi harus menggunakan ketek untuk menyebrang jika ingin
waktu cepat agar dapat melintasi sungai dan itu perlu biaya lebih serta
memerlukan waktu yang lama dengan cara melewati jalan lain. Sebelum adanya
gentala, jambi masih belum memiliki bangunan ciri khasnya atau identitas kota, oleh karena itu jembatan ini dibuat.
Dampak Positif setelah
dibangun
1.
Meningkatkatkan
taraf hidup masyrakat
Terlihat
dari bagian pintuk masuk menara disana terdapat banyak pedagang-pedangan yang
sedang berjualan. Pedagang mendapat keuntung dari pengujung yang datang, hal
ini dapat mengurangi angka pengannguran dan meningkatkan pendapat bagi
masyrakat jambi.
2.
Meringankan beban
masyarakat sebagai media penyebrangan
Awalnya
sebelum ada jembatan penyebrangan, rakyat jambi harus menggunakan ketek atau
kapal kecil agar dapat melewati sungai batang hari atau harus memutar jauh
melewati jalan lain dan itupun memerlukan biaya lebih untuk sampai ke tujuan.
Oleh karena itu dengan di buatnya jembatann penyebrangan ini akan meringankan beban
masyarakat yang ingin menyebrang.
3.
Menghemat
pengeluaran
Jembatan
gentela tidak mengambil tarif bagi yang ingin menggunakan jembatan untuk
menyebrang jadi masyarakat yang biasa untuk menyebrang menggunakan perahu bisa
lebih menghemat pengeluaran.
Dampak negatif
1.
Akibat didirikan
jembatan gentala, masyarakat yang bekerja sebagai pengemudi perahu kecil harus
rela kehilangan sedikit pendapatannnya karena masyrakat lebih mengutamakan
menyebrang lewat jembatan, tetapi masyarakat jambi juga masih menggunakan jasa
trasnportasi perahu kecil tersebut untuk menyebrang barang bawaannya seperti
motor dan barang berat lainnya karena jembatan hanya diperuntukkan untuk
pejalan kaki saja.
2.
Di jembatan
gentala kurang adanya pengawasan, bisa jadi tempat terjadinya kriminalitas, disetiap daerah tidak pernah lepas dari tindakan kriminal begitu pula di gentala arasy.
Hei friend, karena kita ini mahasiswa gunadarma, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti www.gunadarma.ac.id, Studentsite studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain karena link link tersebut mempengaruhi kriteria penilaian mata kuliah soft skill.
BalasHapusJangan lupa juga setelah posting tugas, diupload juga di Studentsite menu portofolio - tugas
Trims,
Reza